Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009

poster-golput

Uhm… dapet info menarik soal kampanye damai pemilu 2009. Telah diadakan sebuah lomba SEO, siapa yang dapat menduduki peringkat 10 besar di google.co.id dengan kata kunci ‘Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009‘ akan mendapat hadiah. Saya bukan ahli dalam beginian, tapi gagasan ini sangat menarik, memancing para blogger atau penggiat web lainnya untuk menulis tentang kampanye damai.

Jadi ingat sewaktu kami bikin kampanye damai di Kota Bandung, salah satu spanduk/baliho yang menarik perhatian adalah yang berisi “Lamun Gelut, Aing GOLPUT!”. Dalam bahasa Indonesia, artinya kira-kira ‘kalau ricuh, kami akan GOLPUT’. Kampanye ini ditujukan terutama untuk para peserta pemilu dan pendukungnya, serta upaya pendidikan politik bagi pemilih pemula.

Akankah Pemilu 2009 nanti bisa berjalan damai? Belum-belum SBY malah sudah mengumandangkan gosip ABS, Asal Bukan Caleg ‘S’. Lha kok ya sempet, presiden bergosip yang katanya sumbernya dari SMS itu? Jangan-jangan bener, SBY mau pakai taktik dizolimi lagi, seperti jaman Pemilu 2004? Aneh bin ajaib. Tapi memang kelakuan presiden kita ini rada aneh-aneh belakangan ini. Mulai dari menurunkan BBM tiga kali, mengunjungi lokasi penemuan bandar sabu, nggak tahu nanti ngapain lagi. Tampaknya beliau menikmati betul posisinya sebagai capres incumbent.

Belum lagi fatwa haram Golput. Lha, memilih kok hukumnya wajib? Darimana nih datangnya? Bisa-bisanya pemilu disamakan dengan shalat 5 waktu. Kalau money politik, atau yang semacamnya gimana? Makruh? Nih MUI kok lama-lama kurang kerjaan ya…

Belakangan ini juga mulai berkembang, jangankan para pendukung partai, bahkan para caleg sudah mulai saling sikut. Tidak hanya antar partai, bahkan di dalam partai sendiri juga ada indikasi begitu, terutama sejak dimunculkannya ketetapan mengenai dihapuskannya nomor urut caleg. Semua caleg kini seperti kebakaran jenggot, terutama mereka yang selama ini mengandalkan posisinya di urutan atas karena berbagai alasan. Indikasi seperti ini bukan tidak mungkin akan berimbas pada para konstituen masing-masing caleg. Yang lebih ditakutkan, politik uang semakin menggila.

Pendidikan politik sebaiknya juga semakin digalakkan, agar pemilih tidak lagi dijadikan obyek semata. Blog MAMPUS ini juga ditujukan ke arah situ. Dengan membuka akses informasi seluas-luasnya, diharapkan para pemilih semakin cerdas. Salah satu yang sedang kami lakukan adalah mengakses informasi mendetil mengenai siapa caleg tetap 2009, yang kini dari KPU hanya muncul berupa sederet wajah dan asal partai serta dapilnya. Kami baru bisa menampilkan wajah-wajah caleg tersebut di blog ini, agar lebih mudah diakses.

Ada lagi isu aneh soal iklan kampanye di media massa. Menurut Pasal 99 huruf f UU No 10/2008 tentang Pemilu dinyatakan, jika terjadi pelanggaran, sanksi yang dijatuhkan berupa pencabutan izin penyelenggaraan penyiaran atau pencabutan izin penerbitan media massa cetak. Nah lho… Atau ketentuan menyontreng nama caleg, atau nama partai. Karena masyarakat banyak yang nggak hafal siapa calegnya, maka yang mereka contreng kemungkinan besar adalah nama partainya. Lalu akan dikemanakan suara-suara itu? Kan aturan nomor urut sudah tidak ada lagi?

Jadi kalau bicara kampanye damai itu bukan saja soal gelut di jalanan, tapi juga soal peraturan yang malah gelut sendiri di tingkat wacana. Bahkan peraturan yang serampangan ini yang kemungkinan memicu pertikaian di tingkat bawah. Uhm…

9 komentar di “Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009

  1. 🙂 ilustrasi grafisnya bagus.
    aku izin link kan ke FB dan blog ya, untuk advokasi dan pendidikan politik masyarakat ya.
    Salam,
    Febri Diansyah

    Silakan, bung. Thanks sudah berbagi!

  2. Ping-balik: kampanye damai pemilu indonesia 2009

  3. Ping-balik: Ikrar Nusa Bakti: Iklan Pemilu | Media Literasi

  4. Ping-balik: melekmedia.org » [kompas] Ikrar Nusa Bakti: Iklan Pemilu

Tinggalkan komentar