Melacak Jejak Stan Greenberg – James Riady Dibalik Jokowi

Melacak Jejak Stan Greenberg – James Riady Dibalik Jokowi: Rekayasa Popularitas Elektabilitas Palsu Jokowi Terbongkar. Ini kata akun @Triomacan2000, yang kini sudah “mati” karena terbukti memfitnah. Jadi, informasi di bawah ini pun bisa diduga kuat cuma fantasi Trio Macan semata. JANGAN PERCAYA BEGITU SAJA!!

ASATUNEWS – Fenomena melejitnya popularitas dan elektabilitas Joko Widodo (Jokowi), ke puncak teratas mayoritas hasil survey, poling, jajak pendapat dan liputan media massa yang luar biasa terhadapnya menimbulkan pertanyaan besar sebagian orang yang melihat banyak keganjilan (anomali) di sekitar Jokowi.

Liputan media bagai tak pernah henti menyiarkan segala aktifitas Jokowi. Berbagai event (kegiatan) terlihat begitu nyata diskenariokan untuk kepentingan peliputan Jokowi dan mendorong popularitasnya hingga ke titik tertinggi. Tidak cukup sampai di situ, ‘pasukan khusus’ di dunia maya (blog, socmed, artikel – artikel di media online, dan seterusnya) seolah – olah beroperasi 24 jam untuk mengkampanyekan sosok Jokowi. Tugas tambahan ‘cyber army’ ini adalah membantai/menyerang siapa saja yang memberikan penilaian miring atau mengkritik Jokowi.

Secara umum, popularitas dan elektabilitas Jokowi adalah rangkaian kegiatan Jokowi yang didukung oleh peliputan media yang masif, intensif dan sistematis. Diperkuat dengan komentar –  komentar dari akademisi /pengamat kelompok tertentu yang merupakan bagian dari tim sukses Jokowi. Dalam setiap kegiatan Jokowi tidak lupa dikerahkan tim khusus yang ‘memeriahkan dan memberi kontribusi positip’ terhadap kegiatan tersebut.

Sebagai gubernur, Jokowi lebih banyak diarahkan untuk membuat program – program yang bersifat populis dengan menyelenggarakan acara – acara pesta, perlombaan, mengundang selebritis kelas dunia, kunjungan – kunjungan langsung ke masyarakat kelas bawah (blusukan),  pemberian sumbangan dalam bentuk uang dan lainnya kepada warga miskin, dan seterusnya.

Semua kegiatan Jokowi tersebut, yang sebagian besar menggunakan uang negara (APBD DKI), lebih banyak ditujukan untuk kepentingan pribadi Jokowi dari pada kepentingan negara, rakyat atau pemerintah DKI Jakarta. Acara seperti Festival Keraton Sedunia, perayaan ulang tahun Kota Jakarta, perayaan tahun baru, dan berbagai festival atau pesta rakyat yang menggunakan anggaran APBD DKI Jakarta tetapi tujuan utamanya adalah memberikan ruang dan kesempatan bagi Jokowi dan timsesnya untuk melambungkan nama Jokowi melalui liputan – liputan semua jenis media yang sudah dipersiapkan timses Jokowi.

Penciptaan atau rekayasa popularitas Jokowi ini dilakukan oleh sebuah tim konsultan politik yang luar biasa, berbiaya sangat mahal dan bekerja untuk waktu yang cukup lama, terhitung sejak awal persiapan Pilkada DKI Jakarta awal tahun 2012 sampai masa pemilihan presiden Juli 2014.

Pola atau bentuk kampanye terselubung yang dilakukan timses Jokowi ini merupakan karya Stanley Greenberg, konsultan politik paling terkemuka di dunia yang telah berhasil memenangkan 11 kepala pemerintahan (presiden / perdana menteri), ratusan anggota kongres, senator dan gubernur di Amerika Serikat, serta konsultan pencitraan dan politik untuk berbagai perusahaan multinasional raksasa (British Petroleum, Mosanto dan lain – lain).

Keterlibatan Stanley ‘Stan’ Greenberg dalam tim sukses dan tim politik Jokowi tidak dapat dipisahkan dari sosok James Riady, konglomerat pemilik Lippo Grup dan First Media Grup. James Riady dan Stan Greenberg merupakan dua tokoh yang sama-sama sahabat baik mantan presiden AS, Bill Clinton. James Riady dan Stan Greenberg adalah dua tokoh yang sangat berjasa mengantarkan Bill Clinton terpilih sebagai Presiden AS pada pemilihan presiden 1992 dan 1996. Keduanya juga tercatat sebagai anggota organisasi elit, Arkansas Connection.

Arkansas Connection adalah sebuah organisasi non formal yang merujuk pada sebuah kelompok terbatas, umumnya terkait pada daerah asal dan masa lalu Bill Clinton sebagai Jaksa Agung dan Gubernur Arkansas. Kelompok elit yang dijuluki sebagai Arkansas Connection ini adalah kelompok orang yang sangat berkuasa di Partai Demokrat AS dan memiliki akses luar biasa terhadap pemerintahan AS sekarang ini di mana Barrack Obama menjadi Presiden. Arkansas Connection merupakan mentor atau pembimbing Obama sejak awal masa pemilihan presiden tahun 2008 sampai terpilihnya kembali Obama pada pilpres 2012. Arkansas Connection diketahui banyak memberikan saran dan nasihat dalam setiap keputusan dan kebijakan Obama sebagai presiden AS.

Hubungan James Riady dan Obama selain ditautkan oleh Arkansas Connetion dan Clinton, juga hubungan historis Obama dengan Indonesia. Ayah tiri dan saudara – saudara tiri Obama adalah warga negara Indonesia. Obama sendiri masa kecil pernah di Indonesia, bahkan pernah bersekolah di SD Menteng, Jakarta Pusat.

James Riady sebagai otak di balik kemenangan Jokowi Widodo atau kerap dipanggil Jokowi ditenggarai memiliki kepentingan tertentu terhadap Jokowi yang ia dorong agar terpilih menjadi Presiden RI dalam pemilihan 9 Juli 2014 mendatang.

Sebagai konglomerat Indonesia, pemilik Grup Lippo dan Grup First Media, upaya James Riady menjadikan Jokowi sebagai Presiden RI bukan hal yang mustahil, bahkan bukan hal yang sulit. Kiprahnya dalam tim sukses Bill Clinton pada pemilihan Presiden AS tahun 1992 dan 1995 serta hubungan khususnya dengan para elite AS menjadi modal besar sangat berguna bagi rencana besarnya menjadikan Jokowi sebagai Presiden RI.

Rencana besar (grand scenario) James Riady menjadikan Jokowi sebagai Presiden RI mendapatkan bantuan sepenuhnya dari mentornya, Antony Salim. Meski tidak secara langsung atau terbuka, Antony Salim membantu James Riady melalui tangan Chairul Tanjung, proxy (kuasa bisnis) Antony di Bank Mega dan Trans Corporation. Melalui bantuan Antony Salim, ratusan organisasi relawan Jokowi di seluruh Indonesia dibentuk dan dibiayai Chairul Tanjung dan/atau Trans Corp.

Antony Salim adalah putra Liem Sioe Liong atau Sudono Salim (almarhum), taipan terkaya di Indonesia yang dikenal sangat dekat dengan Presiden Soeharto pada masa Orde Baru. Tidak dapat dipungkiri, keberhasilan Grup Salim menjadi konglomerasi terbesar di Indonesia karena kedekatannya dengan Presiden Soeharto, yang memberikan begitu banyak kemudahan dan konsesi terhadap Sudono Salim/Grup Salim.

Hubungan Presiden Soeharto dan Sudono Salim merenggang ketika Sudono Salim sebagai pemimpin para konglomerat Indonesia yang tergabung dalam Yayasan Prasetya Mulia menolak permintaan Soeharto untuk memberikan sumbangan sekitar 2,5% dari laba bersih perusahaan milik para konglomerat yang rencananya akan digunakan sebagai sumber pembiayaan dan pembinaan usaha mikro, usaha kecil, koperasi, dan usaha menengah kaum pribumi Indonesia yang masih jauh tertinggal dibandingkan dengan kaum nonpribumi yang mendominasi sektor ekonomi Indonesia selama puluhan tahun.

Antony Salim adalah mentor atau pembimbing James Riady. Dalam tradisi Cina, Antony Salim adalah “toako” bagi James Riady, sebagaimana ayahnya, Muchtar Riady, mantan Direktur Utama Bank BCA (milik Grup Salim), yang juga direkrut dan dibina Sudono Salim (ayah Antony Salim).

Antony Salim dan James Riady disinyalir sebagai inisiator yang mengumpulkan seluruh konglomerat Cina Indonesia untuk bersatu-padu menjadikan Jokowi sebagai Presiden RI mendatang, dengan mengumpulkan dana bagi pemenangan Jokowi, menyiapkan jaringan media, memanfaatkan jaringan Cina internasional, meminta Stanley Greenberg menyusun strategi pencitraan untuk melambungkan popularitas dan elektabilitas Jokowi, dan lain – lain.

Pertemanan akrab James Riady, konglomerat Indonesia, putra Muchtar Riady (mantan Direktur Utama Bank BCA dan pendiri Grup Lippo) dengan William Jefferson Clinton alias Bill Clinton dimulai dari kunjungan Sudono Salim (ayah Antory Salim) dan Muchtar Riady ke Little Rock City, ibu kota negara bagian Arkansas, Amerika Serikat, pada tahun 1984.

Kunjungan kedua taipan Indonesia ke Little Rock City pada tahun 1984 itu disebut-sebut bertujuan mencari sebuah bank yang dapat dibeli sebagai wujud rencana perluasan bisnis Grup Salim/Bank BCA di AS. Menurut laporan penyelidikan gabungan Kongres dan Senat AS, alasan yang dikemukakan kedua taipan Indonesia itu sangat absurd dan tidak dapat diterima logika, karena Little Rock City bukan merupakan salah satu kota keuangan atau kota bisnis di AS.

Laporan penyelidikan Kongres dan Senat AS terkait skandal sumbangan haram Grup Lippo untuk tim sukses Presiden Bill Clinton (Lippogate) lebih lanjut menjelaskan alasan sebenarnya dari kedatangan Liem Sioe Liong dan Muchtar Riady ke Little Rock City adalah untuk menjalankan misi khusus, yakni mendekati Bill Clinton yang saat itu sudah disebut-sebut sebagai calon pemimpin masa depan atau calon Presiden AS di masa mendatang.

Sebagaimana James Riady, Muchtar Riady disebut terkait erat dengan badan intelijen Cina, sesuai berbagai hasil penyelidikan pihak berwewenang AS yang membongkar sumbangan haram dari Grup Lippo kepada tim sukses Bill Clinton.

Pada tahun 1986, James Riady ditugaskan ayahnya untuk mengelola Worthen Bank di Little Rock City, Arkansas, dengan tugas khusus melakukan pendekatan pribadi kepada Keluarga Clinton. Bill Clinton adalah Presiden Ke-42 Amerika Serikat. Ia menjabat dua kali masa jabatan periode 20 Januari 1993 hingga 20 Januari 2000. Sebelum terpilih menjadi presiden, Clinton selama sekitar 12 tahun adalah Gubernur Arkansas, yang ke-40 dan ke-42. Istrinya, Hillary Rodham Clinton, adalah senator dari daerah pemilihan New York.

Pada 1976, Clinton terpilih sebagai Jaksa Agung Arkansas dan menjadi gubernur pada negara bagian tersebut pada 1978. Setelah gagal dalam usahanya mempertahankan posisi tersebut, ia berhasil mendapatkannya kembali empat tahun kemudian, 1986, dan terpilih kembali menjadi Gubernur Arkansas sampai tahun 1990. Ia kemudian berhasil mengalahkan Presiden George Bush serta kandidat independen, Ross Perot, pada pemilihan presiden 1992.

Selama 1986-1990 James Riady menjalin hubungan erat dengan Bill dan Hillary Clinton sehingga berhasil menyusup ke jantung kekuasaan Amerika Serikat di Gedung Putih ketika Clinton terpilih menjadi Presiden AS pada tahun 1992 dan terpilih kembali menjadi presiden pada tahun 1996. James Riady terkenal namanya ke seluruh dunia ketika skandal politik sumbangan uang haram ke tim sukses Bill Clinton terbongkar, hanya beberapa saat setelah Bill Clinton dilantik sebagai Presiden AS untuk kedua kalinya (1996). Skandal itu kemudian dikenal dengan nama “Lippogate”.

Hasil temuan penyidik pada Lippogate sangat mengejutkan rakyat Amerika Serikat karena terbukti uang haram jutaan dolar AS yang disumbangkan James Riady dan teman-temannya, terutama oleh John Huang (mantan Vice President Bank Lippo di Amerika Serikat), ternyata sebagian besar berasal dari China Resources Corporation (CRC), sebuah perusahaan berbadan hukum Hong Kong yang merupakan perusahaan kedok milik China Military Intelligence (CMI).

Nama Lippo dan James Riady pertama sekali mendunia disebabkan terbongkarnya kasus sumbangan haram untuk dana kampanye Presiden Amerika Serikat (AS) Bill Clinton pada tahun 1996, tidak lama setelah Clinton dilantik sebagai Presiden AS untuk periode kedua.

Skandal Lippo atau Lippogate berawal pada tahun 1995, ketika Clinton merasa sangat khawatir dengan pemilihan presiden mendatang. Partai Demokrat telah hancur total sesuai hasil pemilihan DPR dan Senat pada pertengahan tahun 1994. Partai Republik berhasil menguasai DPR dan Senat untuk pertama kalinya sejak 1954. Tidak hanya itu, Partai Demokrat tengah menghadapi masalah serius dalam mengembangkan penggalangan dana publik untuk Partai Demokrat dan tim sukses Bill Clinton.

Para pengamat politik bahkan mempertanyakan secara terbuka, apakah Clinton relevan mengikuti debat capres pada musim kampanye pilpres mendatang. Kekalahan di pilpres tahun 1996 tampaknya tak terelakkan lagi bilamana merujuk pada bencana besar partainya yang dialami pada pemilihan anggota DPR dan Senat tahun 1994.

Kinerja buruk pada tahun 1994 yang ditampilkan partai, telah menjadikan Tim konsultan yang telah membawanya ke kemenangan pada tahun 1992 sebagai sasaran kekecewaan dan kambing hitam.

Clinton memutuskan mengambil strategi radikal dalam kampanye pilpres 1996. Untuk mendukung strategi itu, Clinton membutuhkan banyak uang tunai dan ia akan membutuhkan uang tunai dalam jumlah besar secepatnya.

Gedung Putih sangat serius membahas tentang penggalangan dana untuk mendukung strategi Clinton tersebut. Semua pihak akan dilibatkan dalam penggalangan dana, termasuk  presiden dan istrinya, Hilary Clinton; wakil presiden, dan; seluruh staf mereka.

Namun, Demokrat menghadapi kebuntuan dari mana sumber untuk mendapatkan uang dalam jumlah besar dalam waktu sangkat singkat. Partai Demokrat tidak lagi menguasai mayoritas Kongres sehingga tidak akan mudah mengumpulkan dana dari kelompok-kelompok kepentingan yang menginginkan akses dan bantuan dalam proses legislasi.

Akhirnya rencana baru dicanangkan. Partai Demokrat akan mengembangkan rencana kreatif untuk memperluas target donatur. Jenis baru dari konstituen yang sebelumnya tidak diperhatikan akan didekati dan dimaksimalkan. Kelompok-kelompok seperti Asia-Amerika dan perusahaan asing yang punya cabang/perwakilan di AS akan digarap. Sumber daya mereka akan mendanai upaya pemilihan kembali Clinton.

Selama 10 bulan, Clinton menghadiri 237 acara pengumpulan dana dan mengumpulkan total US$ 119.200.000! Jumlah ini lebih dari dua kali jumlah pengumpulan dana Presiden Bush yang diselenggarakan pada tahun 1992. Clinton akan berhasil dalam upaya penggalangan dana dan menang pemilihan ulang atas rivalnya dari Partai Republik Robert “Bob” Dole.

Namun ternyata, dalam proses penggalangan dana yang sukses itu, kemudian terbongkar skandal sangat memalukan, yakni Partai Demokrat dan Presiden Bill Clinton  terbukti telah menerima donasi/sumbangan yang berasal dari sumber ilegal. Skandal ini kemudian terkenal ke seluruh dunia dengan nama Lippogate (skandal Lippo).

Terbukti, untuk melaksanakan rencananya menggalang dana kampanye, Clinton meminta bantuan ke sejumlah teman lama dari negara bagian Arkansas, di antaranya adalah James Riady, pemilik Worthen Bank, sebuah bank kecil di Little Rock City, yang telah menjadi teman lama keluarga Clinton.

Perusahaan Riady adalah bagian dari kerajaan dunia bisnis yang beroperasi di bawah nama Grup Lippo. Bisnis Lippo mengkhususkan diri pada sektor perbankan, realestat, energi, dan sejenisnya itu dikendalikan oleh ayahnya, Mochtar Riady, seorang bankir dan konglomerat terkemuka Indonesia.

Salah satu eksekutif yang bekerja pada James Riady bernama John Huang, 51 tahun. John Huang lahir di Cina pada tahun 1945 dan keluarga Huang telah bermigrasi ke Taiwan pada tahun 1949 ketika komunis mengambil alih Cina Daratan. Ayah John Huang adalah seorang jenderal Cina nasionalis. Huang lulus dari Tatung Institute of Technology pada tahun 1967 dan menjabat sebagai letnan di Angkatan Udara Taiwan. Ia pindah ke Amerika pada tahun 1969 dan memperoleh gelar master dalam bisnis dari University of Connecticut. Huang menjadi warga negara AS melalui naturalisasi tahun 1976.

Karir Huang dimulai sebagai trainee di sebuah bank di Washington, DC. Lalu menjadi asisten wakil presiden. Pada tahun 1985, Huang direkrut James Riady sebagai Wakil Dirut Eksekutif Divisi Lippo  di Hong Kong. Setahun kemudian, ia pdiangkat menjadi Presiden dan Chief Operating Officer Bank Lippo di Los Angeles, AS.

Dalam berbagai kesempatan, Huang selalu ingin meningkatkan pengaruh politik dari warga Asia-Amerika. Huang melihat, Asia-Amerika dapat meningkatkan pengaruh Asia-Amerika di tingkat politik lokal, tapi tidak signifikan pengaruhnya dalam politik nasional.

Sebelumnya, dalam kontes presiden tahun 1992, Huang menyelenggarakan sebuah acara penggalangan dana yang sangat sukses untuk Clinton di California, yang meraih US$ 1,25 juta dari komunitas Asia-Amerika di Los Angeles. Ini adalah pertama kalinya Asia-Amerika sangat aktif dalam politik kontes Presiden AS.

Pada tahun 1994, setelah menerima bonus US$ 879,000, Huang keluar dari Grup Lippo untuk mengisi posisi strategis di Departemen Perdagangan AS. Ia adalah pejabat pemeritah Amerika-Asia yang menduduki posisi tertinggi.

Di Departemen Perdagangan AS, Huang menjabat sebagai deputi menteri untuk kebijakan ekonomi internasional. Dari pekerjaan itu, Huang memiliki akses ke sarana komunikasi kedutaan, laporan intelijen, dan informasi yang digunakan untuk mengembangkan kebijakan perdagangan AS yang bersifat rahasia, termasuk dalam hal mewakili pemerintah AS untuk bernegosiasi, diskusi tentang sanksi perdagangan dan kegiatan dengan pemerintah asing, dan seterusnya.

Pada beberapa kesempatan, Huang dan James Riady sering melakukan pertemuan pribadi dengan Presiden Clinton di Gedung Putih. John Huang diketahui telah mengunjungi Gedung Putih 52 kali.

Kampanye Presiden Tahun 1996
Pada Desember 1995, Huang pindah mengisi posisi eksekutif penggalangan dana pada Komite Nasional Partai Demokrat (DNC). Segera setelah bergabungnya Huang, kontribusi/sumbangan ke DNC meningkat secara luar biasa.

Sebuah perusahaan Korea Selatan yang disebut Cheong Am America, Inc menyumbangkan US$ 250.000. Sebuah acara di sebuah kuil Buddha mengumpulkan US$ 140,000. Sebuah pasangan Indonesia memberikan US$ 425.000 kepada DNC. Pada Juli 1996, dalam acara pengumpulan dana untuk Clinton di Los Angeles, Huang meraih setengah juta dolar AS.

Presiden Clinton berterima kasih secara terbuka dan mengakui kesuksesan John Huang di DNC. “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada teman lama saya, John Huang, untuk menjadi sangat efektif. Terus terang, ia telah menjadi begitu efektif. Saya apresiasi kepada Anda semua agar memberi pujian untuk Huang malam ini,” kata Clinton memuji Huang. Dalam waktu singkat dan tanpa pengalaman substansial di daerah penggalangan dana politik, Huang telah meraih beberapa juta dolar AS.

Keterlibatan James Riady, Antony Salim, dan para konglomerat Cina Indonesia sebagai otak di balik kemenangan Jokowi Widodo (Jokowi) dalam Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 lalu dimulai saat Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP, menyetujui Jokowi diusung PDIP sebagai calon Gubernur DKI Jakarta menggantikan Mayor Jenderal TNI (Purn) Adang Ruchiatna, yang semula diunggulkan.

Jokowi semula direncanakan maju sebagai calon Gubernur Jawa Tengah bersaing dengan Bibit Waluyo yang kembali diusung Partai Demokrat. Persiapan untuk pencalonan Jokowi sebagai calon Gubernur Jawa Tengah sudah lama dilakukan, terutama melalui pencitraan-pencitraan Jokowi yang dipublikasikan luas dan masif oleh media-media dan akun-akun di sosial media. Pada tahap awal ini, ada peran besar konglomerat Edward Suryajaya (anak pendiri Astra, konglomerat Indonesia, William Suryajaya), Lukminto (pengusaha pemilik PT Sritex Solo), Imelda Tio (pengusaha properti dan pemilik Paragon/Grup Sun Motor).

Hubungan keluarga antara Edward Suryajaya dengan James Riady mengantarkan nasib Jokowi ke tangan kelompok James Riady. Setelah terjadi perubahan terhadap rencana Jokowi tadi, James Riady mempersiapkan sebuah rencana besar: Jokowi akan diplot sebagai calon presiden setelah memenangkan Pilkada DKI Jakarta. Tim besar untuk pemenangan Jokowi di Pilkada DKI Jakarta sekaligus di pemilihan Presiden Indonesia pada Juli 2014 dibentuk.

Tidak tanggung-tanggung, James Riady mengonsolidasikan kekuatan untuk memenangkan Jokowi di Pilkada DKI Jakarta 2012 dan Pemilihan Presiden 2014. Stanley Benhard Greenberg, teman karibnya di Arkansas Connection, diminta terlibat penuh mendukung Jokowi sebagai Presiden Indonesia.

Pembentukan Jaringan Sosial Media Volunteer (Jasmev) dipimpin Kartika Djoemadi, seorang paktisi “spin doctor” atau pemutar isu di dunia maya. Ribuan tenaga honorer direkrut khusus untuk bertugas menjalankan puluhan ribu akun di sosial media (Facebook, Twitter, dan lain – lain).

Di luar Jasmev yang bekerja 24 jam, dengan tiga shift itu, James Riady dan teman-temannya juga mengonsolidasikan kekuatan jaringan media yang mereka miliki serta menyewa (kontrak) media-media lain untuk membantu pembentukan citra dan elektabilitas Jokowi, mulai dari Pilkada DKI Jakarta sampai Pemilihan Presiden 2014. Semua disusun secara rapi dan canggih sehingga berhasil membentuk opini dan persepsi palsu seolah-olah Jokowi adalah calon pemimpin terbaik yang dimiliki Indonesia.

James Riady dan Antony Salim selaku “mastermind” di balik pencapresan Jokowi ini belum diketahui maksud dan tujuannya. Diduga, mereka ingin menciptakan presiden boneka yang berada di bawah kendali mereka.

Untuk jaringan militer (TNI) dan purnawairawan TNI, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purn) Abdul Mahmud Hendro Priyono, Jenderal Luhut Panjaitan (mantan Menteri Perindustrian dan Dankodiklat TNI AD), Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar (mantan Menteri Perhubungan dan Ketum PSSI), dan sejumlah purnawirawan jenderal lain direkrut untuk membantu kemenangan Jokowi.

Untuk pembiayaan rencana mereka memenangkan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Presiden Indonesia, semua sumber daya mayoritas konglomerat Cina Indonesia, konglomerat-konglomerat buronan kasus korupsi Bantuan Likuidasi Bank Indonesia (BLBI), bantuan dari China Connection dan Arkansas Connection dipadukan untuk menyokong rencana besar itu. Termasuk bantuan dana dari perusahaan besar (konglomerasi) yang sering dikumpulkan, di antaranya melalui pertemuan rahasia sekitar 50 pengusaha besar Cina di Panini Cafe, Setiabudi Building, Jakarta Selatan, pada pertengahan September 2012 lalu.

Sebagai konglomerat Indonesia, pemilik Grup Lippo dan Grup First Media, upaya James Riady menjadikan Jokowi sebagai Presiden RI bukan hal yang mustahil, bahkan bukan hal yang sulit. Kiprahnya dalam tim sukses Bill Clinton pada pemilihan Presiden AS tahun 1992 dan 1995 serta hubungan khususnya dengan para elite AS menjadi modal besar sangat berguna bagi rencana besarnya menjadikan Jokowi sebagai Presiden RI.

Rencana mayoritas konglomerat Tionghoa Indonesia yang dikoordinasi oleh James Riady untuk mendudukan Jokowi sebagai Presiden Indonesia bukan tanpa halangan. Perhimpunan Masyarakat Tionghoa Indonesia (INTI) menolak bergabung dengan kelompok James Riady karena mempertimbangkan potensi bahaya besar yang akan terjadi jika Jokowi dipaksakan menjadi presiden: dikhawatirkan mayoritas rakyat Indonesia ketika menyadari konspirasi ini akan marah besar dan berbalik memusuhi kelompok minoritas yang dituding sebagai dalang dari penciptaan Jokowi sebagai presiden boneka. INTI menyadari betapa besar bahaya dari konspirasi politik yang dimainkan mayoritas konglomerat Tionghoa jika rakyat Indonesia pada akhirnya tidak dapat menerima perbuatan kelompok James Riady yang dianggap telah menginjak-injak kedaulatan bangsa Indonesia.

Mereka inilah yang dijuluki Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai penumpang gelap di Pilkada DKI Jakarta pada tahun 2012 lalu. Julukan itu dinilai sangat tepat karena mereka mendompleng figur Jokowi, yang merupakan kader PDIP, untuk menggapai tujuan pribadi dan golongan mereka di Indonesia.

Demi mendorong popularitas Gubernur DKI Jakarta sampai ke titik tertinggi, segala cara dilakukan oleh Stanley Bernard ‘Stan’ Greenberg, konsultan politik, pollster, ahli strategi pemenangan pemilu – pilpres nomor wahid di dunia, yang ternyata terbukti selama ini bertindak sebagai ‘sutradara atau otak’ di balik rekayasa pencitraan dan melambungnya popularitas Jokowi selama dua tahun terakhir.

Dengan berdalih menampilkan hasil penelitiannya, Stan Greenberg, Ketua Korps Demokrat Amerika Serikat (AS), sahabat karib konglomerat Indonesia James Riady yang keduanya juga adalah anggota elit Arkansas Connection, sebuah organisasi yang sangat berpengaruh di AS, berusaha menipu menipu publik Indonesia dengan mempromosikan Jokowi berkedok hasil penelitian lembaga penelitiannya.

Stan Greenberg mengatakan elektabilitas Jokowi medio September 2013 adalah sebesar 68 %, sedangkan PDIP meraih elektabilitas 28 %. Greenberg seolah – olah mendapatkan kesimpulan penelitian, bahwa alasan responden memilih Jokowi adalah karena Jokowi tokoh yang jujur dan dapat dipercaya.

Menurut lembaga survei dan konsultan politik yang dikendalikan Partai Demokrat AS itu, posisi elektabilitas kedua tertinggi setelah Jokowi adalah Prabowo Subianto (PS) 15 % dan Aburizal Bakrie (ARB) 11 %. Sedang elektablilitas parpol, setelah PDIP, disusul Golkar 18 %, Gerindra dan Demokrat yang sama – sama raih 10%.

Prof Dr Iberamsyah, Guru Besar Universitas Indonesia (UI) yang mengikuti presentasi tersebut beberapa bulan lalu, mengatakan hasil survei tidak terlalu mengagetkan, karena sudah tercermin dari hasil sejumlah lembaga survei selama ini. Ketika itu, posisi Stan Greenberg belum diketahui publik sebagai konsultan politik dan otak rekayasa popularitas dan elektabilitas palsu untuk Jokowi.

“Presentasi pekan lalu, tidak dilaksanakan secara terbuka, karena survey ini merupakan pesanan sebuah lembaga, bukan inisiatif Stan Greenberg,” ujar Iberamsyah pada akhir September 2013 lalu.

Persoalan yang mencuat saat ini adalah keraguan masyarakat luas terhadap seluruh hasil survey, polling atau jajak pendapat bilamana terkait dengan Jokowi. Runtuhnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga survey yang menilai Jokowi disebabkan oleh fakta bahwa Stan Greenberg sudah diketahui masyarakat luas sebagai dalang dari seluruh rekayasa popularitas dan elektabilitas Jokowi.

Semua hasil survey, polling, jajak pendapat dan penilaian terhadap Jokowi adalah palsu belaka (hasil rekayasa) dan diragukan keabsahannya. Masyarakat menilai, pengumuman hasil survey, polling, jajak pendapat dan lain lain terhadap Jokowi hanyalah merupakan hasil rekayasa (dibuat – buat) untuk menggiring opini dan membentuk persepsi publik seputar kehebatan Jokowi.

Di samping itu, fakta mengenai kinerja Jokowi yang buruk, tercermin dari kegagalan Jokowi menyerap anggaran APBD secara maksimal (hanya 55%, terendah dari seluruh propinsi di Indonesia), mandeknya program – program pembangunan daerah, serta ketidakmampuan Jokowi memenuhi janji – janji kampaye yang diucapkannya pada saat Pilkada tahun 2012 lalu.

Bencana banjir besar di Jakarta dan kemacetan lalu lintas yang semakin parah, menyebabkan penilaian rakyat Jakarta semakin negatip terhadap kinerja Jokowi. Hasilnya, popularitas Jokowi di tengah – tengah masyarakat semakin tenggelam.

Sementara itu Ketua Umum PDIP, melalui tayangan ‘Mata Najwa’ di Metro TV Rabu (22/1), menegaskan PDIP tidak akan mencalonkan Jokowi sebagai calon presiden dan memintanya untuk fokus menyelesaikan tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta selama lima tahun penuh.

Sebuah blog Intelijen yang ditulis oleh Senopati Wirang mencoba memberikan bantahan terhadap keterlibatan tokoh Yahudi Kiri Liberal Stanley Bernhad Greenberg dalam merekayasa pembentukan citra palsu, peningkatan popularitas dan elektabilitas Jokowi. Berikut ini tanggapan terhadap argumentasi Senopati Wirang.

Tanggapan pertama mengenai konfirmasi keterlibatan Kantor Greenberg Quinlan Rosner Research yang menurut Senopati Wirang tidak ada catatan atau konfirmasi bahwa kantor konsultan Greenberg itu terlibat, digunakan atau disewa oleh Jokowi atau pun tim Jokowi. Wirang bahkan sampai mencantumkan nomor telpon kantor Greenberg jika ada pihak tertentu ingin menanyakan perihal hal tersebut.

Bagi siapa pun yang membaca penjelasan Wirang itu tentu ada rasa geli di dalam hati. Bagaimana mungkin keterlibatan kantor Greenberg Quinlan Rosner Research dalam merekayasa citra palsu Jokowi akan diumumkan secara terbuka. Sebaliknya, keterlibatan Greenberg sedapat mungkin dirahasiakan. Kenapa ? Pertama, karena Greenberg dikenal luas sebagai sosok Yahudi kiri liberal. Frase / kata ‘Yahudi’ saja sudah menimbulkan alergi antipati mayoritas rakyat Indonesia, apalagi paham kiri liberal yang dianut Greenberg, pasti menimbulkan reaksi negatif yang luar biasa dari rakyat Indonesia dan berdampak antipati rakyat terhadap Jokowi, figur yang dibantu Greenberg pencitraan dan kemenangannya.

Sosok Greenberg sebagai konsultan politik yang berhasil mengubah persepsi rakyat Amerika Serikat (AS) dan militer AS, dari yang semula menentang Lesbian, Gay, Transgender dan Biseksual (LGBT) menjadi berbalik mendukung LGBT merupakan tokoh yang dianggap sebagai perusak nilai – nilai agama dan budaya luhur yang menjunjung tinggi kodrat kemanusiaan. Greenberg adalah pahlawan bagi kelompok lesbian, gay, transgender dan biseksual, yang kini mendapat tempat seluas – luasnya di AS dan militer AS.

Bagi sebagian masyarakat Indonesia yang mengetahui sepak terjang Greenberg dalam mengubah persepsi dan perilaku manusia melalui pembentukan opini publik, Greenberg tak ubahnya seperti bahaya laten komunis yang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Tokoh kiri liberal yahudi ini merusak nilai – nilai agamis pancasilais yang menjadi dasar hidup rakyat dan bangsa Indonesia.

Keterlibatan Stanley Greenberg dalam pencitraan palsu Jokowi adalah bersifat sangat rahasia dan pasti tidak akan diakui secara resmi. Namun, jejak Greenberg dalam setiap pencitraan Jokowi (termasuk Ahok) dapat dibuktikan dengan ketelitian dan kecermatan kita menganalisa metode dan strategi pencitraan yang ditampilkan Jokowi (dan ahok).

Jejak pertama keterlibatan Stanley Greenberg pada rekayasa citra Jokowi adalah keikutsertaan / nominasi Jokowi di seleksi walikota terbaik dunia melalui The Mayors Foundation. Lembaga ini dipilih sebagai salah satu cara mengorbitkan nama Jokowi karena tidak memerlukan persyaratan atau kriteria yang rumit. Siapa saja bisa diajukan sebagai nomine dan siapa saja bisa memberikan suara dukungan (vote) secara online. Lebih mudah Jokowi menang di The Mayors Foundation daripada peserta Indonesian Idol atau acara idol – idolan lain. Cukup dengan mengerahkan ratusan sampai ribuan orang yang dibayar murah untuk berikan suara dukungan / pilihan untuk Jokowi melalui online.

Keikutsertaan Jokowi diseleksi di Mayors Faoundation itu kemudian dieksploitasi habis – habisan oleh media – media nasional dan lokal yang sudah merupakan bagian dari tim pencitraan Jokowi. Tidak ketinggalan media luar negeri yang merupakan jaringan Stan Greenberg atau James Riady cs untuk memberikan apreasiasi, liputan luas dan testimoni – testimoni yang sangat kental kebohongannya.

Jejak kedua dapat dilihat dari aktifitas Jokowi sehari – hari yang lebih banyak ditujukan atau untuk kepentingan pencitraan diri Jokowi dengan liputan media secara masif dan kontiniu. Semua gerak langkah, tingkah laku, perbuatan, dan seterusnya dimuat tanpa henti oleh media. Kegiatan – kegiatan Jokowi ini dikombinasi dengan program – program populis yang dibiayai APBD tapi lebih merupakan program untuk kepentingan pencitraan Jokowi daripada kepentingan umum / rakyat. Mulai dari acara pesta sambut tahun baru, ulang tahun Jakarta, konser Metalica, festival keraton sedunia dan seterusnya hingga kedatangan – kedatangan selebriti dunia yang khusus diundang untuk memberikan bobot pencitraan Jokowi. Persis konsepnya dengan konsep Stan Greenberg ketika mengorbitkan Clinton sebagai capres AS pada tahun 1991 – 1992.

Jejak ketiga adalah pola pembagian tugas antara Jokowi dan Ahok. Jokowi sibuk pencitraan sesuai arahan Stan Greenberg, Ahok diarahkan untuk mengubah nilai – nilai agamis dan Pancasilais menjadi kiri liberal sekuler sesuai dengan tujuan mereka untuk memberikan ruang yang lebih besar di kalangan rakyat Indonesia bagi kelompok non muslim dan sekuler menjadi pemimpin negara. Pernyataan – pernyataan dan kebijakan – kebijakan Ahok yang memancing konflik sosial dan polemik sosial itu dilakukan secara sistematis : mempertentangkan agama dengan konstitusi, menghina Muhammadiyah, melecehkan betawi dan FPI, menempatkan Susan yang murtad sebagai Lurah di Lenteng Agung yang dikenal sebagai basis muslim tradisional dan seterusnya. Tugas khusus Ahok sesuai arahan Greenberg adalah agent of change utk nilai – nilai islam dan pancasila menjadi nilai -nilai sekuler. Ahok tidak perlu pencitraan diri dan mengejar kekuasaan karena jika Jokowi menjadi Presiden RI secara otomatis Ahok akan menjadi Gubernur DKI. Kemenangan bagi kubu James Riady cs yang dibantu penuh Greenberg. Dan kehancuran total untuk rakyat Indonesia.

Jejak keempat Stan Greenberg terlihat dari kunjungan – kunjungan para tokoh menemui Jokowi yang masih merupakan jaringan Greenberg seperti Evan Greenberg yang berkunjung ke Jakarta Juli 2013 lalu mengatasnamakan Ketua Perdagangan AS – Indonesia, lembaga yang sebelumnya tak pernah terdengar. Atau kedatangan Menlu Inggris ke Balaikota DKI temui Jokowi sambil menyelundupkan Duta Besar Israel untuk Singapura dalam rombongannya.

Jejak kelima Stan Greenberg adalah keanggotaannya di Arkansas Connection yang terkait erat dengan James Riady yang juga anggota Arkansas Connection. Paguyuban Arkansas Connection dikenal di AS sebagai sebuah kelompok yang memiliki pengaruh besar terhadap pemerintahaan Obama, dimana Bill dan Hilary Clinton sebagai tokoh utama Arkansas Connection sekaligus penasihat bagi presiden Obama.

Jejak keenam Stan Greenberg terlihat dari keterlibatannya dalam mengkoordinasi dan sinkronisasi jaringan media dalam dan luar negeri untuk pembentukan opini dan citra positif Jokowi dengan menampilkan kehebatan – kehebatan palsu Jokowi dan menutupi semua kelemahan – kelemahan dan kegagalan – kegagalan Jokowi. Penguasaan lebih 80% media massa nasional dan pembentukan kanal – kanal berita khusus Jokowi di Kompas, Detik dan seterusnya itu adalah bagian dari rencana besar Greenberg.

Jejak ketujuh Greenberg dapat dilihat pada atensinya secara pribadi yang besar terhadap sosok Jokowi. Greenberg konsultan politik dan ahli poling nomor satu dunia ini tanpa sungkan mempromosikan Jokowi yang ‘hanya’ seorang Gubernur Jakarta, ditengah – tengah kesibukannya yang luar biasa menangani ratusan politisi kelas dunia yang menjadi kliennya.

Peran Greenberg itu terlihat jelas ketika tanpa diketahui alasannya, Greenberg tiba – tiba menampilkan ‘hasil survey dan penelitiannya’ yang dimuat pertama sekali oleh media – media milik James Riady (First Media Grup). Greenberg tercatat sedikitnya tiga kali turun langsung mempromosikan Jokowi sebagai capres terkuat, capres terjujur, dan capres yang paling dapat diterima. Semua publikasi survey dan pendapat Greenberg itu bukanlah sesuatu kebetulan belaka melainkan erat hubungannya dengan posisinya sebagai otak dari tim pencitraan dan konsultan politik Jokowi bersama – sama rekannya sesama anggota kelompok elit Arkansas Connection, James Riady. (Raden Nuh)

90 komentar di “Melacak Jejak Stan Greenberg – James Riady Dibalik Jokowi

  1. Sayang sekali masih byk org yg tidak menyadari akan hal ini.. bahkan apabila kita memberikan masukan pd kinerja nya jokowi-ahok selama memimpin yg ada kita akan dihabisi oleh coment2 yg membela jokowi mati2 an..

  2. masih kurang tuuuh…. tujuan nya yg paling utama adalah pemurtadan org2 islam…. karena bos lippo membiayai & mensuport untuk pemurtadan org2 islam……. selain jg dr org2 yahudi amerika yg andil…… buat org2 yg ga peduli / membantah / menolak hal ini.. ya gmn lg.. mmg ini faktanya.. mmg ini kebenarannya…..

      • mualaf apa brooo..ngaku mualaf sih segampang nyongkel upil..serius menjadi Muslim itu yg sulit..makanya kl udh jadi mualaf gk usah bela kafir..krn sebaik-baik kawan kafirmu, masalah akidah Islamlah yg paling lurus..dah ke kamar lg baca buku ttg Islam yg benar..

  3. Kesan pertama, menarik… Baca.. Baca.. Baca… Kok jadi kayak cerpen… Skip.. Skip.. Skip… Ooh, Raden Nuh.. Ok, lanjut Fesbukan

  4. Drpd yg terorganisir, lbh bnyk pndukung yg ikut2an sj… tp penasaran jg jokowi menang… biar mereka yg mndukung tahu yg sebenarnya siapa itu jokowi…

  5. Ini boong banget, temen sy yg jd konsultan media tdk dibayar semahal ini & org2 semua tau kl Jokowi tdk pernah beriklan namun wartawan yang mencari dia…..(negative campaign-yg tdk masuk akal)

  6. ha ha yang penting jokowi tidak jadi presiden …itu maksudnya ….maka itu kita musti cerdas baca2 cerita2 kayak diatas ….apa peserta peilpres dari partai nggak lebih parah ……ha ha nggak masuk akal …yang ngarang pinter banget ….direkrut aja jadi tim pemenangan pilpress ….

  7. Tuh kan…tim2 cyber, serdadu kuning, dll. mulai membully. Emang bner Gan, sdikit aja komen miring tentang Jokowi langsung di maki2 ga jelas. Pdhl kan ini demokrasi. Luar biasa ‘serdadu Bully’ nya. Gajinya pasti gede. Mau dong daftar. Tp ngga ah, takut dosa, punya pkerjaan “tukang Bully”. Ntar ditanya org, “apa kerjaan anda”? —“kerjaan saya maki2 org yg kontra Jokowi Pak.” hahahahahahahahahaha….geblek dah bkn rahasia umum lah di kalangan gerakan kaya gini2an. Hampir 97 persen valid tulisan ini. Mari membully saya…hiiiiyyyyhaaaaa…..(cek ah ada brp yg Bully)

  8. VALID????
    Please deh.. gak ada data, hanya opini dan seperti tulisan triomacan…:)
    Seperti mulut salah satu parte, itu semua konsfirasi wahyudi, jioglis, al amirikiyah…..
    Obrolan di warung kopi….

  9. sangat masuk akal. membaca pemilihan presiden ini tentu tidak dapat dipisahkan dari konteks global. kepentingan asing terhadap indonesia jelas sangat besar. bukan tentang agama, itu terlalu klasik karena orang2 sekarang saja sudha tidak peduli agama. ini tentang ekonomi global bung. kapitalisme dan konspirasi dunia tidak dapat mengabaikan pencapresan ini. memangnya kita tahu jokowi hebat dari mana? cuman dari tv. lalu bagaimana bisa kita jatuh cinta pada orang yg hanya kita tau lewat media. tak beda sama orde baru. jangan2 jokowi sama kayak soeharto nantinya. presiden boneka amerika. bahaya laten kalo memang analisa ini bener

  10. Kalau mau genuine, bisa tiru Bolivia dan Brazil. Bikin Partai Buruh Sendiri dengan jaringan Partai Kiri Radikal…. Manna bisa di Indonesia. TAP MPR nya saja larang Marxis… sehingga mahasiswa sosialnya jadi pada goblok, bahas masalah sosial gak punya dasar yang kuat. Wong Marxis menjadi bacaan wajib untuk kupas sosial. Sama seperti bahasan masalah politik. Kemana buruh Indonesia mo berangkat…. Kanan, kiri, kiri tengah, atau mo sendiri Pancasila…. atau apa….. Agama???? Wong Serikat Buruh itu bikinan para kiri…. yang gak bisa di belokin ke kanan. Obama…. itu dukungan kiri yang diamini para kapitalis…. dan ketika maen masalah Jamkes Amerika para kapitalis Tea Party mabok juga….. Coba tanya sama orang miskin yang kerjanya di tukang pijit, di pinggir jalan, tukang asong, ngamen, dia mau Jokowi menang, bukan Rhoma Irama. Dia bilang kalau Rhoma nanti diceramahin terus…. gak dikasi cari duit…. perut gak bisa kenyang. Keduanya sama-sama populis. Pencitraanya mirip. Karena kalau mau menang di Indonesia mesti populis. Demokrat mungkin lupa SBY menang karena bikin lagu dan ikut dalam acara-acara selebrity. Kalau saya konglomerat saya akan dukung Jokowi karena saya mo bisnis saya mulus…. Saya sebagai Pemimpin Buruh jujur dukung Jokowi…. karena gak ada tokoh yang konsisten. Tanya saja pada mayoritas warga Jakarta… langsung… 10 responden apakah mereka puas dengan Jokowi?…. Mereka bilang berobat gratis, sekolah gratis, moa apa- apa gampang….. sederhana…. buruh senang, konglomereat senang…. win – win, begitu juga negoisasi di perusahaan.

  11. Yang nulis pasti dari kanan Arab, ya… kira-kira melawan kanan Jahudi and the geng….. truss…. kelompok kiri gak dihitung. Kiri kini menjadi pemenang sebenarnya dibeberapa negara termasuk Amerika…. dan mereka belakangan mendapat dukungan para pengusaha Independen yang setuju dengan kiri tengah. Saya cuma mo nambahin sedikit, jangan cuma mo nunjukin bahwa ini perang para kanan radikal. Ini kemenangan kiri tengah yang dicoba diarahkan ke kanan…. untung-untung bisa ke tengah….. kira-kira begitu usaha para taipan dan para kanan…. Kalo mo jujur J Riadi mengembangkan Gereja Karismatik untuk menyerbu Gereja Tradisi yang mengakar secara budaya. Merubah budaya tradisi menjadi budaya Kapitalis. Membangun Gereja menjadi alat expressi Borjuas melalui pentas modern dan tehnologi cangih. Kristen Tradisi tidak coba menyalahkan dan merusak aliran ini. Gereja Tradisi justru berbenah untuk melakukan kombinasi. Perubahan terus terjadi…. mari terus belajar sambil mengambil nilai tradisi kita yang penting untuk diri kita dan tentu masyarakat.

  12. Kenapa yah tulisan/propaganda kaya gini muncul kalo pas mau pemilu, entah itu jokowi, SBY, atau siapapun itu yg dibahas; dinegara manapun jg seperti ini suhunya kalo mau pemilu, bagi anda yg percaya silahkan, yg tidak percaya ya monggo. Satu hal yg susah dipungkiri bahwa POLITIK itu identik dengan intrik, taktik (licik mungkin..hehe), dan jarang ada (atau mungkin tidak ada politik tanpa konspirasi), so Be Wise.

  13. Apakah track record beliau sejak mjenjadi walikota Solo sampai gubernur DKI, blusukan, rendah hati,dll samasekali ga berpengaruh pada elektabilitas beliau? Jadi ini semua hasil kerja para cukong? Money talks, bener itu, Tapi kepercayaan saya lebih kepada hasil kerjakeras dan kepribadian Jokowi sendiri

  14. SANGATLAH MANIS KATA-KATA PARA AKUN BAYARAN PEMBELA JOKOWI… SALUT DEH,,, JEMPOL KAKI BUAT MEREKA…

    Terlepas dari masalah pemilu dan ISU diatas…

    Mari kita lihat calon presiden yg satu ini..
    1. Apakah layak seorang PRESIDEN RI di pimpin oleh orang-orang yg ketika ditanya problema bangsa dengan mudahnya dan polosnya menjawab NGGAK MIKIR… NGGAK MIKIR…ORA OPO OPO… sangat memalukan..mau dibawa kemana negeri ini.. ???

    SAYA PIKIR MARTABAT BANGSA DIPERTARUHKAN KEPADA DUNIA LUAR

    2. Tantagan Indonesia sudah didepan mata, AFTA 2015, daerah2 konflik yg ingin merdeka karena ketidakpuasan pemerintahan di jakarta, kepentingan asing yg ingin menguasai kekayaan alam indonesia(Freeport, blok migas Natuna yg di kelola Exxon, Pariwisata2 Indonesia berkelas Dunia).
    Apakah sosok yg polos seperti Jokowi mampu mengatasi problema seperti itu yg hanya bermodalkan walikota solo dan gubernur DKI(yg keberhasilannya masih dipertanyakan)…

      • Ga mikir ketika ditanya saat msh gubernur, “dng electabilitas sbg presiden yg demikian tinggi, ada minat ngga?” Jawabannya ga mikir , krn msh sibuk dng waduk pluitnya itu. Kemudian baru dipikir ssdh mendapat mandat dr Mega untuk mencalonkan diri.

  15. artikel yang menarik walaupun panjang banget sampe cape bacanya. Menurut saya tidak dapat dibilang ini bohong ato bener, andai penulis mencantumkan sumber tulisan maka saya percaya artikel akan memiliki dampak yang lebih hebat untuk pemilu nanti. Namun kalo hanya seperti ini, tampak seperti penulis yang hanya mengaitkan segala macam kejadian yang belum tentu memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya.

  16. demi sesuap nasi kau jual akidahmu utk menghakimi dan memfitnah seseorang,,,, hal hal yg blm tentu benar kau manipulasi seolah olah udah benar.setiap kali postingan loe ini dibaca orang loe akan ikut dapat saham dosanya.ingat itu kawan…

  17. Ohhh…ada timses yg menyikat pemberitaan miring Pak Jokowi? Situs anda baik2 aja nih? Atau mw cerita harian tempo diserang orang? Salah org bro..bukan Pak Jokowi yg kirim

  18. Penulisnya aja ga brani pake nama sendiri….malu nulis ginian…dia juga dibayar dr partai laen buat black campaign pak jokowi. Hahhahaha….

  19. JOKOWI ……antek2 yahudi & nasraniiiiii……………..mereka tak sadar smua pd pilih jokowi pdhal hanya sebab BLUSUKKAN..seakan merangkul rakyat kecil ….jd kesannya memperhatikan besar aspirasi rakyat kecil ……..pd hal hasilnya blm memuaskan masyarakat JAKARTA ….@ BANJIR & MAACET…………

    • knapa harus unsur sara…emnk apa sie yg dibuat umat nasrani…bknnya umat nasrani selama nie diam2 aja..greja dibakar..dilarang beribadah..greja di bom…trus koq jd umat nasrani lg di politikkan…ada2 aja…hadehhhhh kelihatan ya cara berpikirnya mash kolot…makanya mendukung asumsi fiitnah ini

  20. tulisan ini sesungguhnya bagian dari kampanye jokowi….
    menimbulkan kesan sang jokowi difitnah… terzolimi… tapi tujuannya ya untuk menuai simpati masyarakat yg setengah cerdas…. heheheheh

  21. kalo dipikir analisanya koq dri situ balik ke situlagi ya….koq kayak sinetron..aneh gk bsa dipercaya nie…si penulis nie buat anda rumit menelaah…jd dia cuma cerita jokowi tpi diputar2 dulu….adoehhh nie bener2 fitnah…murahan…lo emnk benar tunjukkan bukti..jgn cma asumsi.
    …lo asumsi saya blg aja yg nulis ini keturunaan lucifer jd dia gk suka Indonesia damai..sah..sah ajakan

  22. Terus terang ajalah..kalau penulis itu mau pilih siapa? buka saja topeng mu, koq pakai malu malu segala sebutkan pilihan atau dukungannya ? biar pembaca jelas menilai arah tulisan dan latar belakang sang penulis nya. Gitu aja koq repot

  23. terlepas pro dan kontra tentang jokowi,yg pasti sebagai anak bangsa kita punya kewajiban menyelamatkan bangsa ini dari konspirasi busuk zionis dan para kroninya! demi masa depan anak cucu kita.ITU HARGA MATI..!!!

  24. Yang mana aja presidennya,,,,, mau apa latar belakangnya, kehidupan saya juga tetap saya yang tentukan,ga ada pengaruhnya sedikitpun

  25. Sebenernya apa yang mau anda sampaikan begitu njelimet gak masuk diakal. Semua ini kalau ente tuduhkan ke Aburizal dan prabowo mungkin saja. Tapi kalau Jolo Widodo, tidak banget. Tapi usaha keras anda untuk berusaha merubah persepsi masyarakat terhadap Jolo widodo yang sebenarnya sangat simpel, saya kira tidak akan berhasil.

  26. Masyarakat sekarang sudah cerdas, mana yang menjadi korban black campaign mana yg memang mendapat real dukungan dari rakyat. saya bukanlah oranglah yg pro ke JOKOWI, PRABOWO, ARB, WIRANTO, MEGAWATI, SBY, ataupun tokoh2 lainnya. saya adalah salah satu WNI yang bersikap netral dalam pemilu legislatif kemarin. bukan karena saya tidak mau memajukan negara ataupun tidak senang dengan politik atau sbgnya. saya netral / golput dikarenakan adanya tugas yang membuat saya tidak bisa melakukan pemilu 9 april kmrn. namun jika kita melihat dari begitu banyaknya Black Campaign yang mencoba menggoyangkan kepopularitasan JOKOWI saya rasa masyarakat juga sudah tahu dan akan terus bersimpatik kepada JOKOWI bahkan lebih besar dari pada sebelum diserangnya BLACK CAMPAIGN ke JOKOWI. contoh saja artikel ini, ini merupakan BLACK CAMPAIGN kepada salah satu anak bangsa INDONESIA yang ingin mencalonkan diri sebagai PRESIDEN INDONESIA.ini bukti kuat bahwa popularitas JOKOWI semakin meningkat.
    1. tidak adanya atau tidak beraninya penulis menyebutkan identitasnya, padahal dengan artikel yang segitu panjang, dan dengan “katanya bukti, tapi entahlah bukti atau hoak” seharusnya penulis bangga dengan tulisannya yg dibaca oleh banyak pembaca di dunia maya. ini adalah salah satu bukti nyata dari BLACK CAMPAIGN
    2. sih penulis hanya membahas 1 (satu) dari sekian banyak tokoh di Indonesia yang mendeklarasikan diri menjadi PRESIDEN yaitu JOKOWI. dan isi tulisannya tidak ada sedikitpun yang mengangkat citra sang JOKOWI melainkan hanya berusaha menyebar karangan / cerita / issu / entahlah apa namanya, untuk menurunkan citra JOKOWI. mengapa sih penulis juga tidak menulis tentang penurunan citra PRABOWO, ARB, atau WIRANTO atau dan lainnya yang mendeklarasikan di mencapreskan diri. ini juga bukti BLACK CAMPAIGN.
    3. dari sekian banyak komentar, inilah yang saya bilang Masyarakat sudah cerdas, sebagian besar komentar semuanya juga masih memberikan dukungan positif kepada JOKOWI yang menjadi korban BLACK CAMPAIGN dalam artikel ini dan hanya sedikit komentar yang mengatakan JOKOWI itu negatif.

    kalau kita melihat fenomena politik, sepertinya memang tersangka paling kuat yang mecoba menurunkan popularitas atau black campaign JOKOWI adalah tim sukses yg mempunyai misi tertentu dari pesaing terberat atau pesaing terbesar JOKOWI yang menang kalau dari hasil survey masih berada dibawah tingkat kepopularitasan JOKOWI. dengan berusaha menurunkan sedikit kepopularitasan JOKOWI kepada masyarakat berharap sang pesaing bisa menanjak kepopularitasannya sehingga memenangakan dalam PILPRES 2014 mendatang.tim sukses atau sang pesaing inipun juga sudah lama memberikan sinyal black campaign kepada JOKOWI dan mulai ia menyebutnya anak durhaka, tidak tahu terima kasih,boneka partai, boneka Megawati sampai kepada pencitraan ke arah partai pendukung JOKOWI dengan menyebarkan isu melanggar perjanjian apalah, berusaha mengklaimkemenangan sewaktu JOKOWI menjadi Gubernur DKI JAKARTA sehingga dianggap oleh partai pembela JOKOWI adalah Penumpang gelap dan isu isu lainnya baik kecil ataupun besar.

    demikian sedikit banyak komentar saya tentang artikel ini, manusia tidak ada yang sempurna semua manusia pasti ada salahnya termasuk JOKOWI karena JOKOWI bukanlah TUHAN yang ssempurna, tanpa cacat dan tidak mempunyai kesalahan sedikitpun. begitu juga para calon pemimpin negeri ini yang lainnya.

    memang tidak ada yang tidak mungkin di dalam politik, tidak ada kawan abadi dan tidak ada lawan abadi.

    semoga indonesia menjadi lebih baik,

    salam saya,

    Taufik Akbar

  27. Aku sdh tau bung, si jokow itu percis kyk SBY dl sbelum jd presiden. Buat pencitraan agar org kesemsem akhir iba dan merasa bhw dia emang pantas jd presiden. Skrng indonesia jd negara neoliberalisme, persis si cukong2 skrng berada dibelakang si jokow alias si jokokok yg berusaha mnjdkn indonesia lebih neolib lg dn menjdkn indonesia sprt singapura. Hati2 sahabat sebangsa dn setanah air, Jgn kow gadaikn negaramu demi kepentingan asing dan aseng. Wallahi aku ga rela negriku kau gadaikn demi sesuap nasi bungkus dan sebuah pulsa. Sadarlah hai kawan….!!!!! Anda dibelakang pemenangan si jokow cpt sadar dn bertobat apapun agama anda.tetap anda adlh bangsa indonesia yg hrs menghargai para pahlawan kita yg tlh berjuang utk bebas dr penjajah kolonial. Renungkn wahai saudaraku sebangsa dn setanah air..!!!!!!!!

  28. Marik kita perfikir positif tentang Jokowi. Jokowi dapat dikatakan pemimpin yang berhasil jika Jokowi diantaranya sudah bisa mengurangi angka kemiskinan, mengurangi angka kriminalitas, mengurangi angka pengangguran, dapat mengatasi banjir,mengatasi kemacetan dapat meningkatkan kesejahtraan rakyatnya, dapat menciptakan keamanan dan ketentraman bagi rakyatnya, dapat menciptakan banyak lapangan pekerjaan dan banyak lagi yang lain. blusukan dan purak purak bela orang miskin dan bersikap seperti orang kecil tidak mengambil gaji untuk mengambil hati atau sekedar pencitraan karena sudah banyak dibantu oleh banyak konglomerat bukanlah prestasi. Marik kita telusuri apa jokowi selama jadi pemimpin sudah dapat memenuhi keberhasilan-keberhasilan diatas dan apakah program-program Jokowi itu berkelanjutan dan dirasakan oleh rakyatnya tidak sebaliknya hanya berupa program yang muluk-muluk yang tujuannya hanya untuk pencitraan belaka.

  29. Marik kita perfikir positif tentang Jokowi. Jokowi dapat dikatakan pemimpin yang berhasil jika Jokowi diantaranya sudah bisa mengurangi angka kemiskinan, mengurangi angka kriminalitas, mengurangi angka pengangguran, dapat mengatasi banjir,mengatasi kemacetan dapat meningkatkan kesejahtraan rakyatnya, dapat menciptakan keamanan dan ketentraman bagi rakyatnya, dapat menciptakan banyak lapangan pekerjaan dan banyak lagi yang lain. blusukan dan purak purak bela orang miskin dan bersikap seperti orang kecil tidak mengambil gaji untuk mengambil hati atau sekedar pencitraan karena sudah banyak dibantu oleh banyak konglomerat bukanlah prestasi. Marik kita telusuri apa jokowi selama jadi pemimpin sudah dapat memenuhi keberhasilan-keberhasilan diatas dan apakah program-program Jokowi itu berkelanjutan dan dirasakan oleh rakyatnya tidak sebaliknya hanya berupa program yang muluk-muluk yang tujuannya hanya untuk pencitraan belaka.

  30. Assalamualikum Warahmatullahi. Ini fakta yang harus kita sebarkan ke ikhwan dan akhwat tentang silsilah keluarga Prabowo Subianto. Sabda Nabi Muhammad SAW,“Kullil Haqqa Wala Kana Murran”(katakanlah yang benar walaupun itu pahit).
    Jangan sampai hak dan kebenaran ini ditutup oleh kebohongan dan kezaliman.Ini fakta dan bukan rekayasa;bahwa Prabowo berasal dari keluarga Kristen Protestan. Ayahnya bernama Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo menikah dengan Dora Marie Sigar Sumitro Djojohadikusumo, perempuan kelahiran Manado, Sulawesi Utara, 21 September1921 yang dikenal sebagai penganut kristenyang taat.Dora Marie pertama kali bertemu Sumitro Djojohadikusumo tahun 1945 di sebuah acara mahasiswa KristenIndonesia di Rotterdam, Belanda. Saat itu ia belajar di sekolah ilmu keperawatan bedah di kotaUtrecht, Belanda.Keduanya menikah pada 7 Januari1946 di Jerman dengan pemberkatan dari pendeta-pendeta di Gereja Jerman.Selama hidupnya, Dora Marie dan Sumitro menjadi penganut agamaKristenyang taat dan rajin ke gereja.Dari pernikahannya, Dora dan Sumitro mempunyai empat anak. Dua perempuan, dua laki-laki. Dua perempuan yaitu Bianti Djiwandono dan Mariani le Maistre dan Laki-laki; Prabowo Subiantodan Hashim S. Djojohadikusumo.Ada darah Cina yang mengalir ke tubuh Prabowo dan saudaranya dari pihak ibunya, seperti halnya penganut agama Kristenasal Sulawesi Utara.Semua saudara Prabowo beragamaKristen. Kakak Prabowo sendiri, Bianti Djiwandono, istri mantan Gubernur BankIndonesia, beragama KristenKatolik.Prabowo lahir dan dewasa dalam lingkungan dan bimbingan keluarga yang beragamaKristen.Prabowo baru memeluk Islam ketika menikah dengan Titiek Soeharto pada Mei 1983.Agar bisa diterima keluarga Soeharto yang beragama Islam, Prabowo terpaksa mengucapkan dua kalimat syahadat.Dari pernikahannya lahirlah Didiet Prabowo. Agama Didiet pun hingga kini tidak jelas. Didiet menghabiskan sebagian masa sekolahnya di Boston, AS.Perkawinan Prabowo dan Titiek berakhir perceraian. Namun tidak diketahui secara persis kapan pasangan ini berpisah.Adik Prabowo Hashim dalam Deklarasi Forum Alumni dan Mahasiswadi HotelSahid, Jakarta, Sabtu 10 Mei 2014 terang-terangan mengaku ibunya Dora Marie lahir dan meninggal sebagai seorangKristenProtestan.Bahkan saat ibunya meninggal pada 23Desember2008 Prabowo lah yang memimpin upacara pemakaman di TPU Tanah Kusir di area pemakamanKristen. Prabowo bertindak sebagai pendeta yang membaca khotbah.Dalam berita yang diterbitkan tribunnews 10 Mei 2014, adik Prabowo Hashim juga mengaku dia dan adik kandungnyaKristenProtestan, kakak Katolik, keponakan-keponakan yang sangat dekat dengan Prabowo Katolik. Hanya Prabowo yang bergama Islam, dia memeluk Islam karena mau menikah dengan Titiek. Bukan kesadaran dirinya.Prabowo memiliki sekretaris pribadi yang sudah bekerja untuknya 15 tahun yakni seorang Tionghoa dan beragamaKristen.Tiga dokter pribadi Prabowo juga semuanya berdarah Tionghoa,Kristen.Fakta terbaru, saat berkunjung ke kantor PKB untuk menjalin koalisi. Prabowo diminta menjadi Imam, tapi tidak bisa. Baca Alqurantidak tahu. Inilah satu asalan mengapa PKB tidak dukung Prabowo.Lihat dan buktikan Prabowo pake Kopiah. Prabowo mau menunjukkan bawah dia Islam Fanatik dengan memakai kopiah saat bertemu kiyai-kiyai, tapi dia tidak sadar kopiahnya menutupi dahi.Salah seorang ulama menyindir Prabowo, bagaimana sujud dalam solat jika kopiahnya seperti itu. Itu tidak sah. Seorang muslim Solat jidatnya harus menyentuh tempat sujud.Ikhwan dan akhwat, kita butuh pemimpin yang beragama Islam secara tulus. Bukan yang abal-abalan. Bukan hanya cari popularitas.
    Fakta bahwa semua keluarga Prabowo Kristen itu tidak bisa dibantah

    • . beruntunglah anda terlahir sebagai seorang muslim yg tau cara solat dan baca alquran, tauhakah aanda memperlakukan seorang mualaf??? dan saya yakin para kyai, ulama dan ustad pun tahu itu. semoga apa yang anda sampaikan tidak menjadi fitnah.

    • udah banyak yang tau itu mas aziz…..dan disekitar prabowo itu orang Islam semua yang banyak tau tentang aqidah,…Prak Prabowopun udah jadi Islam,…jadi ngapain kuatir ,…yang aku kuatirkan adalah kenapa kau menuliskan seperti itu (padahal semua udah banyak yang tau),…

  31. Aduhh ene yg mendewakan jokowi jangan2 ente2 ne buzzernya jokowi yg dibayar mureh yee,, otak tuh dipke buat mikir, jangan percaya sama pencitraan media, org baru lahir kemaren ke dunia politik aja udh seeksis itu, ga mungkin klo ga ada cukong2 asing dibelakangnya, goblok kok di pelihara! Survey2 murahan cma buat dongkrak popularitas boneka PDIP.

  32. Wahai sahabat2ku anda jangan terpancing oleh berita2 miring yang menyudutkan salah satu CAPRES,karena kita bukan orang bodoh yg bisa dicekokin dengan dongeng/cerita picisan,jadi pilihlah PRESIDENMU menurut HATI NURANIMU,mana yang terbaik tanpa menggunakan BLACK CAMPAIGN.Terima kasih selamat memilih PRESIDENMU yang terbaik……BRAVO

  33. klo kita mau berpikir dan merenung serta mau menganalisis dari debat bakal calon prisident,kita bisa meyakini siapa yang berpikir logis dan masuk akal,siapa yg mengusai permaslahan bangsa,siapa yg perduli kepada bangsa ini.klo kita mau jujur pada diri pak prabowo lah kita dapati kriteria seperti itu.bukan pada diri jokowi yg terlihat lemah dalam pemikiran dan sikap.

  34. mau mencari kambing hitam?
    dan mengkaitkan sesuatu hal hanya sepotong demi sepotong?
    sebagai warga negara indonesia yang baik dan cerdas sebaiknya kita telisik dulu kebenarannya.
    dari yang ada di atas hanya memanfatkan sebagian yang bisa menjadi bahan perbincangan atau isue

  35. YANG KOMENTAR INI SEMUA ORANG INDONESIA BUKAN? PUNYA TUHAN APA TIDAK? PUNYA AGAMA APA TIDAK? MANUSIA APA BUKAN? MAKHLUK TUHAN ATAU BUKAN? YANG KALIAN OLOK-OLOK ITU SAMA SAMA MANUSIA APA BUKAN? BAHKAN DIDALAM SATU NEGARA ATAU BUKAN? COME ON…. WE ARE AT THE SAME MOON, WE ARE AT THE SAME EARTH, BAHKAN WE ARE AT THE SAME NATION. APAKAH BEGITU BODOHNYA KALIAN MAU SAJA DIPECAH BELAH SAMA IBLIS? KALIAN TAHU IBLIS JUGA PUNYA NAMA LUCIFER. KECUALI YANG MENGOLOK-OLOK ITU PENYEMBAH LUCIFER. AKU NYATAKAN PERANG DENGAN KALIAN PENYEMBAH LUCIFER!!! ALLAHU AKBAR!

  36. @Nur Cahyono.. like mas, semua yg komen org Indonesia, langsung atau tidak kita sebangsa, setanah air, satu bahasa dan bersaudara. dalam kutipan ayat al-qur’an, jika ada org menjelek-jelekkan satu kaum dengan kaum yg lain, ia diibaratkan seperti memakan bangkai saudaranya sendiri, apakah anda mau? tentu pasti jijik. Maka dari itu hentikan segala bentuk fitnah& menjelekkan capres satu dengan lainnya, orang satu dengan lainnya, atau siapapun dengan yg lainnya, cobalah untuk menerima apakah ia muslim atau nasrani karena kita punya satu TUHAN yang akan menyatukan. sy setuju jg dengan Lucifer ialah Raja Iblis yg menebar benih kesesatan pada org2 yg suka dengan adu domba seperti penulis, tukang share berita, tukang copy paste berita/artikel yang tdk berdasar. Jadi jika anda ingin damai pilih 1 atau 2 itu hak anda, asal jgn karena hak pilih, tapi pilihlah karena hak menurut anda.

  37. Penulis bohong 100%
    saya orang asli jakarta.. demi allah beliau (jokowi) org baik!!
    dan byk memberi kemudahan org2 miskin ibukota..
    tulisan fitnah, 100% kebohongan!!

  38. percaya ga percaya silahkan,mau pinter apa mau gagap info jg hak masing2,tp kalo suatu saat nanti terbukti saya hanya akan blg stlh mengutip jargon andalan mas Demian sehabis bawain acara sulapnya “SEMPURNA” (anda kena tipu lalu nikmati zonk)”…Suudzon itu jangan tp waspada itu perlu… 🙂

  39. Good article!! Mungkin untuk orang orang awam yang ngga tau siapa jokowi sebenarnya akan menganggap pencitraan busuk nya selama ini adalah sesuatu hal yang sangat baik bagi mereka. Amat sangat disayangkan jika mereka yang berpendidikan dan mampu membedakan mana yang kebenaran dan kebohongan ini memilih dan berpihak kepada jokowi. Mata hati dan pikiran mereka sudah dibutakan oleh pencitraan seperti itu. Muak. Hari ini adalah pengumuman hasil pilpres 2014. Ya tuhan, jangan sampai Indonesia jatuh ke TANGAN YANG SALAH!!! AMIN.

  40. waduc jdi ancur nkri ini!!!!!!!!!!!!!!!!!!pdhal pejuang2 kita mati”an untk mmprjuangkan kmrdkaan indonesia …..nah skrg kok mlh ksh ksmptan orang” asing untk mnjjah indosnesia lagi dari segi ekonomi dan agama islam terbesar di indonesia ini…..mdh”an alloh membka hti rakyat seluruh indonesia…..shgga mmlih presiden yg mengutamakan keuthan NKRI…. sesuai psn bung karno dlm mncri pemimpin…..

  41. Artikelnya berat sebelah harusnya dikupas tuntas kelemahan dan kelebihan keduanya..plis guys kita smw rakyat indonesia pejuang kita dlu mati-matian bela NKRI untuk merdeka..jangan sampai gara-gara pemilu kita di adu domba lagi,sebagai WNI kita harus tetap bersatu apapun hasil dr pemilu.indonesia akan maju jika rakyatnya bersatu dan tdk terpecah belah..atas nama persatuan dan kesatuan NKRI kita tetap harussolid .lupakan pemilu,capres kalian masing…fanatik kepada capres sah2 saja tapiharus batas wajar..pemimpin yg tidak bs diragukan kejujuran,keadilan,kecerdasan,kebaikan dan semuanya adalah tetap Nabi Muhammad SAW ..salam

  42. yang hebat itu yang merekayasa artikel ini menghubung hubungkan antara satu tokoh dengan tokoh lainnya antara satu peristiwa dengan peristiwa lainnya shingga banyak percaya

  43. Merekayasa artikel memang mudah, namun kenyataaan sesungguhnya sepertinya tak terbantah, Dulu katanya nggak ada bagi-bagi kursi, sekarang PKB-NU Menagih jatah Menag yang sudah dijanjikan di awal, dan masih bnyak lagi kebohongan terungkap, artinya artikel di atas layak dipakai sebagai bahan referensi….

  44. Ping-balik: jokowi james riadyCamfrog | Camfrog

  45. Ping-balik: jokowi mualafCamfrog | Camfrog

  46. apabila mata sdh tak dapat membedakan, pakailah kholbu untuk merasakan………apakah jokowi memang baik atau tidak,……..tapi yg aku rasakan ……..ternyata ……jokowi tidaklah sepolos itu,…… yach kita lihat saja nanti …….becik ketitik olo ketoro……tanda-tanda jngk waktu sdh mendekat akankah goro-goro akan tiba,………kalaupun iya itu karena keserakahan kaum sipit yg ingin porsi lebih besar di Negri ini……………tp hati kecilku lirih berucap semoga mimpi buruk itu tdk akan pernah ada, krn msh banyak kaum sipit yg juga baik wassalam.

  47. Sumpah saya pribadi juga gak yakin sama jokowi. Kalo ada calon lain yg lebih baik saya pasti pilih yg lain. Sayang calon satunya tidak lebih baik. Track recordnya jauh lebih kelam dan berlumurah darah anak bangsa sendiri

  48. Sayang, sebagian rakyat belum bisa melihat ini. Tingkat pendidikan rendah membuat mereka mudah termakan pencitraan dan upaya pembodohan publik.

  49. …kita ndak sadar, kalo ditanya: “Siapa pembuatnya? Dibayar partai mana?” Semua mata pasti melirik ke lawan politik Jokowi. Padahal yang nyebarin Obor Rakyat (Pimpinan Redaksinya) waktu diperiksa pake baju kebesaran Jokowi, kotak-kotak. Nah, sekarang terbukti, Jokowi nangkep Tukang Sate, jadi kayak Orde Baru…

  50. Apapun yg sudah saya kira sudah, Karna yg terpenting 5 tahun kedepan mari kita kawal dan kita dukung Pak Presiden Jokowi Jk Untuk menghilangi angka kemiskinan apapun caranya asalkan tidak merugikan rakyat dan negara. Lebih diperbanyak pelatihan BASIS pada masyarakat, terutama mental-mental produksi pada setiap masyarakat, dimana masyarakat punya kemandirian dan tidak tergantung pada pemerintah. Kita buktikan jika masyarakat itu punya kekuatan bukan mereka para Cukong. Hidup rakyat,, hidup dunia bisnis indonesia,salam komen dari http://www.tokoindofurniture.com.

  51. Tolong ya, gelar almarhum adalah gelar untuk orang yang dirohmati الله. Sedangkan di luar islam cukup dengan gelar mendiang

Tinggalkan Balasan ke latika Batalkan balasan